TUGAS
ETIKA NILAI EKOLOGI
JEJAK
EKOLOGI DAN ESTIMASI NILAI JEJAK
EKOLOGI
PADA DIRI PRIBADI
DISUSUN
OLEH :
Nama : LINDA NOVITA SARI
Dosen
Pengajar: Prof. Supli Effendi Rahim
PROGRAM
PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATN
BINA HUSADA PALEMBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah pendekatan yang baru-baru
ini populer dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat
konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep "jejak kaki
ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh
William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and Rees, 1996).
Ecological
Footprint mengukur permintaan penduduk atas alam dalam satuan metric yaitu area
global biokapasitas. Dengan membandingkan Ecological Footprint dengan
ketersediaan kapasitas biologis bumi, analisis Ecological Footprint menyarankan
apakah pemanfaatan lahan pertanian, hutan, peternakan, lahan energy itu dapat
dilanjutkan.
Pada
2001 kapasitas lahan kehidupan (biocapacity) bumi hanyalah 11.3 miliar global
hektare, yang hanya merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya memberi
jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah menghitung
bahwa rata-rata per kapita jejak ekologi per orang di bumi adalah 2,2 gha,
artinya selama ini, secara rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,4 gha.
Rata-rata
jejak ekologi tertinggi per kapita penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris
(5,45 gha), dan (Swiss 4 gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata 1,2
gha. Adapun jejak ekologi terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata 0,5 gha.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin
besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian,
kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih
boros, sehingga untuk bangsa Amerika guna memenuhi gaya hidup mereka diperlukan
9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris memerlukan lima planet
dan pola jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya
hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan bumi dalam
menyediakan suplai sumber daya alam.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ekological Footprint
1. Pengertian
Ecological
Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur
penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia
dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam
mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien
dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam
konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam
batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih
dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological
Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya
konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang
kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara
biologis dalam satuan luasan hektar (ha).
2. Konsep Ecologi footprint
- Tapak
ekologi (Ecological Footprint) adalah konsep untuk mencermati pengaruh manusia
terhadap cadangan dan daya dukung bumi
· Memahami tapak ekologi memungkinkan untuk
melihat seberapa besar kekayaan alam (‘renewable’) yang masih tersisa, dan
seberapa besar pengaruh konsumsi manusia terhadap ketersediaannya
· Tapak ekologi atau ecological footprint
adalah perangkat analisis untuk mengukur dan mengomunikasikan dampak
pemanfaatan sumber daya pada lingkungan.
· Komponen yang dianalisis dalam tapak
ekologi adalah penggunaan energy langsung.
- material dan limbah
- pangan
- transport personal
- air
- bangunan
3. Perilaku konsumen
Jika manusia (secara keseluruhan, kaya
ataupun miskin) menjadi tertuduh atas penyebab kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim, apa yang bisa dilakukan. Sekarang ini target yang dilakukan
oleh para pembela lingkungan adalah bagaimana sesegera mungkin orang dapat
mengubah pola gaya hidup dan perilaku.
Ada
empat faktor yang diperkirakan dapat menentukan perubahan bagi perilaku
manusia, baik secara individual maupun kolektif yaitu :
a. Nilai-nilai moral dan budaya didalamnya
termasuk nilai keagamaan yang mengkristal.
Dengan keyakinan, seseorang akan
terdorong untuk tidak cenderung merusak atau melakukan sesuatu
berlebih-lebihan. Misalnya agama sangat menganjurkan manusia tidak berlaku
boros dan bertindak mubazir. Di lain pihak, budaya pula yang dapat mendorong
atau menahan seseorang berperilaku konsumtif dan hedonis.
b. Pendidikan, yang diharapkan mampu
meningkatkan kapasitas seseorang, baik individu maupun
kolektif, dalam menyikapi dan mengubah diri untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
kolektif, dalam menyikapi dan mengubah diri untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
c. Perundang-undangan atau aturan dan tata
kerja yang jelas, yang mendorong manusia tidak akan
secara sembrono menguras sumber daya alam. Kealpaan dalam menerapkan sistem legal ini sangat krusial dan pernah terjadi di Indonesia, sehinggsa tidak ada ketentuan dan pembatasan kepemilikan hak pengusahaan hutan. Seorang taipan pernah diperbolehkan menguasai konsesi hingga 5 juta hektare dan berhasil mempercepat pengurasan sumber daya kemudian menimbulkan kerugian negara.
secara sembrono menguras sumber daya alam. Kealpaan dalam menerapkan sistem legal ini sangat krusial dan pernah terjadi di Indonesia, sehinggsa tidak ada ketentuan dan pembatasan kepemilikan hak pengusahaan hutan. Seorang taipan pernah diperbolehkan menguasai konsesi hingga 5 juta hektare dan berhasil mempercepat pengurasan sumber daya kemudian menimbulkan kerugian negara.
d. Harga pasar, yang mendorong seseorang
bergerak mengeksploitasi sumber daya guna
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Contoh yang baik sekarang ini tengah terjadi. Ketika crude palm oilmeninggi, animo dan nafsu para investor serta pelaku bisnis akan lebih agresif guna membuka kebun-kebun sawit baru, sehingga mereka harus menggusur hutan-hutan alam yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi jangka panjang serta bermanfaat di masa yang akan datang.
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Contoh yang baik sekarang ini tengah terjadi. Ketika crude palm oilmeninggi, animo dan nafsu para investor serta pelaku bisnis akan lebih agresif guna membuka kebun-kebun sawit baru, sehingga mereka harus menggusur hutan-hutan alam yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi jangka panjang serta bermanfaat di masa yang akan datang.
Lebih
dari itu, sesungguhnya pasar juga bisa memberikan peluang dan dapat mendorong
perilaku konsumennya agar bertindak ramah lingkungan. Gerakan inilah yang
dilakukan oleh Wal Mart, misalnya, dengan cara hanya menjual bola listrik hemat
energi. Retailer yang memiliki 100 juta pelanggan ini mendorong konsumennya
agar mengganti bola lampu berkekuatan 60 watt dengan lampu fluorescent yang
berkekuatan 13 watt (karena daya terang yang sama). Walaupun lampu ini lebih
mahal (Rp 20-30 ribu per buah), bola ini mampu bertahan 8-12 lebih lama
dibanding lampu biasa.
Jika
dihitung, lampu hemat energi ini mampu menghemat sekitar Rp 300 ribu sepanjang
pemakaian dibanding bila menggunakan lampu biasa. Retail raksasa Amerika ini
juga menghitung, satu bola lampu fluorescent akan menghemat setengah ton gas
rumah kaca yang akan dilepaskan ke udara. Perhitungan lebih lanjut adalah
perubahan perilaku konsumen tersebut dapat mengefisienkan 10 juta ton batu bara
yang dibakar dari pembangkit listrik dan mencegah 20,5 juta ton gas rumah kaca
yang terbuang atau sama dengan pencegahan penggunaan 700 ribu mobil yang
membuang gas rumah kaca ke udara.
Penghitungan
ekologi Footprint selalu didasarkan dengan lima asumsi (venetoulis dan
thalberth, 2005) sebagai berikut :
1. Sangat mungkin menelusuri jejak hampir
seluruh sumber daya yang dikonsumsi orang dan limbah yang dihasilkannya.
Informasi ini dapat ditemukan di kantor statistic.
2. Hampir semua sumber daya dan aliran
limbah dapat dikonfersi menjadi area produktif biologis yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran tersebut.
3. Perbedaan area dapat diekspresikan dalam
satu unit yang sama (hektar atau are)yang disebur dengan skala proporsional
produktivitas biomassa.
4. Sesudah setiap ukuran lahan
distandarisasi yang menunjukan jumlah yang sama dari produktivitas biomassa,
maka dapat ditambah dengan jumlah permintaan yang ditunjuk oleh manusia.
5. Area bagi total untuk permintaan manusia
ini dapat dibandingkan dengan jasa ekologis yang ditawarkan alam, saat itulah
kita dapat menaksir area produktif diatas planet.
Rincian
asumsi untuk menetapkan kebutuhan lahan perorang adalah :
1. Kebutuhan pangan adalah berdasarkan 4
sehat 5 sempurna
2. Kebutuhan papan digunakan standart T 76
perumahan dept. PU :90 m2 untuk keluarga terdiri dari orang atau 20-30 m2 per
orang.
3. Kebutuhan transfortasi setara 120 kg
beras /tahun
4. Kebutuhan energi setara 120 kg beras /
tahun
5. Kebutuhan untuk daur ulang (air, CO2,
limbah/sampah lainnya) setara dengan 120 liter air/hari untuk
kemampuan hutan mendaur ulang air 0.3 liter air untuk setiap 1 liter dengan tinggi curah hujan rata-rata 2000-2500 mm dan 56 kg CO2 perhektar hutan serta keanekaragaman hayati.
kemampuan hutan mendaur ulang air 0.3 liter air untuk setiap 1 liter dengan tinggi curah hujan rata-rata 2000-2500 mm dan 56 kg CO2 perhektar hutan serta keanekaragaman hayati.
Manusia hidup butuh PANGAN yang
didapatkan dari proses BUDIDAYA TANAMAN, yang butuh
lahan yang luas.Luasan
lahan pertanian di Indonesia saat ini mengalami penciutan akibat perubahan fungsi.
Daya dukung bumi (earth carrying
capacity) secara spasial berhubungan dengan ketersediaan lahan dimana suatu
komunitas tinggal. Konsep kapasitas daya dukung bumi tersebut mengukur besaran
maksimum populasi yang mampu ditopang secara berkelanjutan oleh luasan area
tertentu di bumi.
PEMBAHASAN
Ecological Footprint adalah alat bantu
untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan
menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya
dinyatakan dalam hektar.
Ecological
Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya
konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang
kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara
biologis dalam satuan luasan hektar (ha).
Jejak
ekologi adalah satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air yang
diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan
menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)
Dari pernyataan diatas dapat saya jabarkan
jejak ekologi hasil dari lembar kerja yang telah saya isi sebagai perhitungan
kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaimana pilihan yg
saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.
a. Transportasi
Saya setiap hari pergi dan pulang ke
kantor juga untuk bepergian bersama keluarga menggunakan kendaraan pribadi baik
menggunakan motor atau mobil.
b. Penggunaan Air
Saya mandi setiap hari 2 kali sehari,
setiap mandi sekitar 10 menit menggunakan air bersih yang berada di bak
mandi dengan menggunakan timba air.
c. Berpakain
Saya menggunakan pakaian sekali sehari,
namun kadang- kadang pakaian yang telah saya pakai tetapi hanya sebentar,
besoknya saya pakai kembali.
d. Rekreasi
Saya melakukan kegiatan olahraga 1x
seminggu dan saya dan keluarga juga pergi rekreasi jalan – jalan ke tempat
rekreasi.
e. Makanan
Saya makan setiap hari pada umumnya makan
makanan seperti sayur mayur, lauk pauk
dan buah-buahan dari produk lokal yang dimasak sendiri dan kadang-kadang
beli di rumah makan. Saya juga berusaha untuk menghabiskan makanan yang saya
makan, walau kadang-kadang masih tersisa sedikit kalau sedang tidak nafsu
makan.
f. Sampah
Saya membuang sampah dikotak sampah yang
tersedia, dimana sampah pribadi saya sekitar hanya sekotak sepatu saja.
g. Ruang Tinggal
Rumah sebagai ruang tinggal saya digunakan oleh saya dan keluarga, begitu pula dikantor, saya dan teman-teman kantor menggunakan satu ruangan.
Rumah sebagai ruang tinggal saya digunakan oleh saya dan keluarga, begitu pula dikantor, saya dan teman-teman kantor menggunakan satu ruangan.
Menghitung
Jejak Ekologi Pribadiku
Jejak ekologi adalah satu sistem yang
mengukur seberapa banyak tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk
menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan menyerap limbah yang dihasilkannya.
(Wackernagel & Rees, 1996)
Lembar kerja berikut adalah perhitungan
kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaiman pilihan yg
saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.
A. Transportasi
1. Dengan apa anda bepergian hari ini?
a)
Berjalan…..0
b)
Bersepeda…..5
c) Dengan
Angkutan Umum…. 10
d)
Menumpang.....15
e)
Kendaraan Pribadi …. 6 x 30
(Kalikan
setiap skor dengan berapa sering metode
tsb dipakai dalam satu hari dan kemudian di total.)
Nilaiku
30
Sub-Total:
180
B. Penggunaan Air
1. Seberapa banyak air yang digunakan?
a) Tidak mandi….0
b) Mandi, 1-2 menit. ….5
c) Mandi, 3-6 menit.….10
d) Mandi, 10 menit …3x 20
e) Mandi dengan air satu bath tub penuh….10
f) Mandi dengan air setengah bath tub….10
g) Mandi dengan air bekas orang lain….10
h) Menggosok gigi dg air kran tetap mengucur….5
i) Mencukur kumis/jenggot dengan air kran tetap
mengucur….5
Nilaiku
20
Sub-Total:
60
C. Berpakaian
1. Saya
menggunakan pakaian lebih dari sekali sebelum di cuci?
a) Sering….0
b) Kadang-kadang….1x 5
c) Tidak pernah….10
2. Saya menggunakan pakaian bekas (yg
diperbaiki)
a) iya….(-5)
b) tidak….0
3. Saya memperbaiki baju saya sendiri?
a) ya….(-5)
b) Tidak….0
4. 50% dari baju saya adalah baju turunan?
a) ya….(-5)
b) tidak….0
5. Saya membersihkan dan mengeringkan baju?
a) none….0
b) 1-5 lembar….10
c) lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku
25
Sub-total:
25
D. Rekreasi
Mengenali
permainan, olahraga, dan aktivitas dimana aku terlibat, pada hari biasa di
waktu senjang.
1.
Seberapa banyak peralatan yg diperlukan ?
a) tidak ada atau sedikit..0
b) beberapa….1x 10
c)
cukup banyak….20
2. Seberapa luas lahan yg dibutuhkan untuk
bermain di lapangan, dataran es, kolam renang, untuk memenuhi kebutuhan
rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0
b) sedang (<1 hektar) 1x 10
c) cukup
besar (>hektar)…20
(Lihat
tabel konversi pada akhir kuis untuk bantuan)
3. Saya menghabiskan uang hari ini untuk belanja
(pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0
b) $5…5
c) $10…10
c) $10+…1 pt. per dollar
Nilaiku
20
Sub-Total:
20
E. Makanan
1. Berapa porsi daging yang dimakan sehari?
a) 0….0
b) 1 porsi….1x 10
c) 2
porsi….20
d) 3
porsi….30
2. Seberapa banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada…1x 0
b) sedikit….5
c) cukup
banyak….10
3. Saya
mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a) ya….0
b) tidak….1x 10
4. Makanan yg saya makan adalah makanan lokal?
a) semuanya….0
b) beberapa...1x
10
c) tidak
ada….20
5. Makanan yg saya makan adalah produk organik?
a) semuanya….0
b) beberapa..1x 10
c) tidak
ada….20
6. Makanan yg dikonsumsi dibunkus
plastik/kertas?
a) Tidak….0
b) beberapa….1x 10
c)
Semuanya….20
Nilaiku
40
Sub-Total: 40
F. Sampah
1. Jika
saya membuang seluruh sampah pada hari
ini, seberapa besar penampungan sampahnya?
a) peti kayu….30
b) kotak sepatu….1x 20
c) secangkir….5
d) tidak ada sampah….0
Nilaiku
20
Sub-Total:
20
Add Sub-Totals
of “A-F” = Total 1: 345
Adapun
total sub nilaiku untuk A-F (Total 1) =345
G. Ruang Tinggal
1. Hitung dalam satuan meter persegi ruang indoor
yang diperlukah dlm keseharian. Termasuk
semua ruangan di rumah (termasuk garasi), sekolah (kantin, kelas), kantor
(ruang kantor pribadi, area kerja, toilet). Bagi luas total ruangan dg jumlah
orang di dalamnya.
Contoh:
Living Space Averages Educ. Space/Per Student
Ave.
Dorrm Space – 25 sq m Classroom &
Lab – 30 sq m
Ave.
Apt. space - 35 sq m Administration - 3
sq m
Other -
5 sq m
Add up “a-d”
for “Total Square Meters”.
(1 sq.
meter = 10 sq. feet)
a) “Home” sq. meters = 210
divided by # of people = 40
Sq meters
Sq meters
b) School sq. meters = __________________
divided by # of people = __________________
Sq meters
c) Office sq. meters = 100
divided by # of people = 4 Sq meters
d) other sq. meters = __________________
divided by # of people =
__________________ Sq meters
Nilaiku
untuk Total 2 = 44
Total 2:
44
TOTAL
KESELURUHAN= (Total 1 + Total 2) X 3
(345+44)
x 3 = 389 x
3 = 1.167
Saya telah menghitung total dari ‘tiga’
tipikal keseharianku. Sekarang total keseluruhan tersebut menjadi jejak
ekologis pribadiku, menggunakan rumus dibawah:
Total
keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
JADI
JEJAK EKOLOGIS PRIBADI = 1.167
HEKTAR
KESIMPULAN
- Ecological Footprint dapat digunakan
sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan
menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan.
Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan
konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah
sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam
defisit (penurunan kualitas) ekologi.
- Jejak ekologis pribadiku sebesar 1.167 Hekt ar
DAFTAR PUSTAKA
Wackernagel,
Mathis and W. Rees. Our Ecological Footprint. Gabriola Island, BC: New Society
Publishers, 1996.
Monfreda,
C., M. Wackernagel and D. Deumling. "Establishing national natural capital
accounts based on detailed Ecological Footprint and biological capacity
assessments." Land Use Policy 21 (2004): 231-246.
"Global
Footprint Network Homepage." Global Footprint Network.
www.footprintnetwork.org
Suharto,
E. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
Pembangunan
Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Rafika Aditama.